ldsdigital
Cara Penyimpanan Daging Yang Tepat Untuk Karakter Steak Yang Berkualitas
Updated: Aug 16

Faktor kelezatan steak yaitu salah satunya adalah teknik memasak. Sebut saja, seperti cara dalam memotong daging, pengaturan suhu kompor, hingga durasi memasak. Ketiga hal tersebutlah yang dapat menentukan cita rasa, tekstur dan juga karakter pada sebuah daging steak.
Namun, bukan hanya cara memasaknya. Masih ada faktor penentu lain yaitu adalah tata cara penyimpanan yang dianjurkan agar daging steak lebih lezat saat disantap. Teknik penyimpanan tersebut dikenal dengan istilah pelayuan atau aging, yakni proses penyimpanan daging yang bertujuan untuk menghasilkan tekstur daging yang lebih empuk dan rasa lebih lezat.
Berbeda dengan daging segar (fresh beef), daging yang telah melalui proses aging biasanya disimpan terlebih dahulu dalam waktu beberapa hari sampai satu bulan.
Daging yang telah melalui proses aging akan memiliki tekstur yang lebih lembut. Ini karena proses aging, enzim alami yang ada di jus daging memecah jaringan otot yang keras. Reaksi tersebutlah yang membuat daging terasa lebih tender.
Proses aging terbagi menjadi 2 jenis, yaitu proses pelayuan basah (wet aging) dan proses pelayuan kering (dry aging).
Kedua jenis aging ini memiliki perbedaan dari segi prosesnya, proses penyimpanan, dan cita rasa yang dihasilkan daging. Supaya kalian para steak lovers lebih paham, mari simak penjelasan berikut.
Cara penyimpanan
Dari kedua jenis aging tersebut, proses wet aging merupakan proses yang umum dilakukan saat pengolahan steak. Selain mudah, durasi penyimpanannya pun tidak memakan waktu yang lama.
Seangkan, untuk proses wet aging potongan daging akan dimasukkan kedalam plastik yang telah divakum untuk menghilangkan udara di dalamnya.
Setelah itu, daging dimasukan ke dalam plastic kedap udara tersebut dan disimpan dengan suhu yang dingin, antara 1 sampai 4 derajat Celcius, yang memakan waktu selama 2-14 hari, atau bisa lebih dari satu bulan tergantung dari kebutuhan.
Proses tersebut disesuaikan dengan temperatur yang konstan, hal dilakukan guna menjaga daging tetap lembab dan tidak kering. Alhasil, akan membuat daging lebih lembut atau tender.
Perbedaan cita rasa
Nah, meskipun kedua proses aging tersebut akan menghasilkan tekstur daging yang lebih lembut, Namun, cita rasa yang diciptakan akan berbeda.
Karena, selama proses Dry aging berlangsung, Cairan yang ada di dalam daging akan terpusat dan dapat menciptakan rasa daging yang lebih gurih atau biasa disebut earthy. Sementara untuk proses Wet aging yang dilakukan melalui plastik kedap udara bertujuan untuk menjaga rasa daging yang alami.
Walaupun keduanya mempunyai proses yang berbeda, namun tetap lezat untuk diolah menjadi steak.
Itu dia cara penyimpanan daging steak agar rasa dan karakter pada daging steak menjadi lebih berkualitas, Dengan daging yang berkualitas maka pengalaman makan Steak Anda bisa menjadi lebih berkesan, karena lidah Anda akan dimanjakan dengan rasa daging yang lezat dan juga karakter daging yang berkualitas. Nah, jika Anda penasaran dengan karakter daging steak yang berkualitas Anda bisa mencicipi Steak di jakarta Selatan terbaik, di Cutt & grill. Kami menyediakan daging steak Dry Aged dengan kualitas terbaik
Berikut ini Informasi Harga yang Kami Tawarkan untuk Daging Steak Dry-Aged Prime:
· USDA Prime Striploin 250gr (30 Days) - 1.250K · USDA Prime Ribeye 250gr (35 Days) – 1.350K
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Cut and Grill, bisa Anda peroleh melalui website official Cut and Grill di https://www.lds-lifestyle.com/.